Namanya Juga Hobi

Beberapa bulan ini saya sedang dihadapkan dengan rutinitas baru. Rutinitas yang sebenarnya akan menjadi rutinitas saya di masa mendatang.

Saat belum mampu beradaptasi dengan rutinitas tersebut, saat capek-capeknya dengan segala pikiran dan keadaan badan yang lagi manja-manjanya, seseorang berbicara kepada saya
"Mungkin passion kamu bukan ada di jurusan kependidikan, bukan ngajar." 
Singkat, berisi, dan bikin mikir. Tidak, kalimat singkat yang tidak memiliki subjek tersebut, tidak membuat saya hilang semangat. Justru membuat saya berpikir, ternyata ada yang memerhatikan saya sebegitunya sampai saya sendiri tidak sadar bahwa saya ternyata punya passion.

Tidak, saya tidak akan cerita tentang orang tersebut tapi tentang hal yang ia bilang passion. Ia bilang, "Passion kamu itu di fotografi" Memang saya memiliki ketertarikan sendiri dengan memfoto berbagai hal. Mulai dari memfoto hal penting sampai hal tidak penting. Saya tidak bisa dibilang orang yang ahli dalam hal fotografi, karena mengatur diafragma kamera, ISO, dan speed, dan beberapa mode kamera saja masih acak-acakan. Hanya saja saya memang suka alam, dan suka memfoto hal-hal yang berkaitan dengan alam. Entah kenapa mengagumi ciptaan Tuhan (selain manusia) yang satu itu membuat imajinasi bermain indah. Tentunya juga membuat amnesia sejenak dengan SKRIPSWEET.

Saya hanya mengartikan ketertarikan saya yang satu itu sebagai hobi. Memang kalau yang namanya hobi tidak ada kata tidak masuk akal, bukan? Dimana pun, kalau belum ada kepuasan batin dari hasil bidikan saya, tidak menutup kemungkinan lain waktu saya akan kembali lagi ke tempat tersebut. Karena semua kembali pada jargon "Namanya juga hobi".

Ini semua hanya sebatas hobi belum ahli :)


Lanskap dari Bukit Moko
Mode Bulb yang masih amatir


Stone Garden Padalarang

Senja milik Pulau Tidung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar