#SKW48

Kurang lebih setahun yang lalu tepat di bulan ini, saya dipertemukan dengan 10 orang luar biasa dengan karakter masing-masing. Dari sebelas kepala dengan beragam cara pandang, diharuskan menjadi satu otak demi terciptanya nilai A dan pencitraan yang baik di depan ribuan pasang mata.

Duduk di ruang tengah, menyalakan musik, menyanyi bersama itu kebiasaan kami di posko KKN. Iya 10 orang tersebut teman-teman baru saya yang saya dapat di mata kuliah Kuliah Kerja Nyata. Lebih tepatnya mungkin keluarga baru bagi saya. 

Awal masa-masa tersebut, mungkin sulit. Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru dan sulit menyatukan masing-masing jalan pikiran dari orang-orang konyol ini. Tapi seiring berjalannya waktu, semakin banyak kegiatan yang kami lakukan bersama. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Mulai dari yang tidak biasa kami jalani menjadi hal yang sehari-hari kami jalani. Mulai dari yang asing menjadi tak tahu diri. Iya hal-hal tersebut membuat kami semua semakin akrab dan membuat kata jaim serta canggung seolah hilang dari muka bumi. 

Kesepuluh orang tersebut mempunyai karakter masing-masing yang khas dan sulit dilupakan.

Pertama, dimulai dari ketua kelompok namanya Alija Izetbegovic. Biasa kami panggil Ija. Saat awal tahu bahwa ada anggota kelompok memiliki nama unik seperti itu, saya pikir ia bule agak blasteran negara mana gitu, Ternyata, bayangan tersebut hanya ilusi semata, mukenye pribumi pisan, sis. Hahaha. Ia menjabat ketua kelompok sekaligus koordinator kecamatan di daerah KKN kami. Tetapi saat di posko, semua ingarbingar jabatan tersebut seolah enyah dari jidatnya. Mungkin di posko kelompok lain ia disegani tapi di posko kelompok sendiri ia di bully. Hahaha. Wajahnya yang sangar tidak sejalan lurus dengan sikap dan sifatnya. Konyol, kocak, manja, kadang nyebelin, tapi ya sukseslah untuk jadi pemimpin.

Kedua ada wakil ketua, Ade Taofik. Biasa kami panggil Mang Opik. Kenapa bisa mempunyai panggilan seperti? Karena Ade ini kuncennya daerah kami. Beberapa anggota keluarganya ada di sana. Keluarnyalah yang menjadi salah satu sponsor jika kami rindu akan makanan mewah, seperti ayam goreng atau ikan goreng. Nah, Ade biasa di panggil Mang Opik oleh keluarganya. Walaupun masih muda ternyata ia keponakannya sudah banyak dan banyak yang lebih tua darinya. Selain itu, jika di posko Ade laki-laki paling rajin kalau masalah piket. Selalu stand by di kamar mandi buat cuci piring. Hahaha. Sifat lain dari Ade itu adalah jayus. Saya kurang paham, apa kami semua memiliki selera humor yang rendah atau beliau ini salah pilih tutorial cara melawak yang baik. 

Ketiga ada ibu bendahara, Diana Djawdjatus Sholeha. Biasa kami panggil Ndid. Ibu bendahara ini memang sukses mengemban jobdesk nya. Ndid ini tipikal orang yang rajin, pintar atur pengeluaran, dan yang paling 'Ndid banget' adalah jarang ngomong tapi sekalinya ngomong nyes bikin orang ngakak. Dan satu lagi ciri khasnya Ndid, nggak mau dicium walaupun dengan sesama perempuan. Jadi kalau habis shalat berjamaah saya dan teman-teman perempuan yang lain suka menjahilinya dengan cium pipi beliau ini. Hahaha.

Keempat ada Ibunya anak-anak di posko, Risa Haelani. Kenapa dipanggil ibu karena sifat perempuan super cantik ini seperti ibu-ibu, yaitu selalu berusaha memenuhi setiap keinginan kami. Mulai dari request makan apa hari ini, memfasilitasi soal jajan, hingga menemani kami ke kamar mandi. Pertama bertemu beliau ini, karena cantik saya pikir ia sombong ternyata nyenengin banget, baik, pokoknya orang sunda banget. Hahaha. Memang benar sih quote don't judge a book by its cover itu.

Kelima ada ratu Sumedang, Wening Tyas. Biasa kami panggil Teteh. (Warning: Jangan coba-coba panggil beliau Wening!). Umurnya paling muda tapi dipanggil teteh, kenapa? Mungkin karena sikapnya mirip teteh-teteh (jawaban yang tidak menjawab). Teteh yang satu ini sifatnya bawel, galak, jutek. Ya, persis teteh-teteh kan? Hahaha. Tapi bawelnya dan galaknya karena perhatian ke anggota kelompok yang lain. Soal makan yang paling diperhatikan oleh beliau ini ;') Kadang beliau sendiri susah kalau diingatkan soal makan. Suka gagal paham. Beliau ini sering memarahi kami kalau telat makan. Kecuali juteknya, mungkin itu bawaan lahir. Hahaha.

Keenam ada Anggi Septiriani atau Ginot. Perempuan cantik dan paling rame. Kalau baru kenal pasti nggak nyangka kalau anak ini rajin shalat, pintar, dan peduli sama orang-orang yang dekat dengan dia. Dan satu yang saya paling suka dengan sikap Ginot adalah ia tipikal orang yang berbicara apa adanya. Kalau yang keluar dari mulutnya A, berarti yang ada dipikiran dan hatinya A. Keren. Dan satu lagi, anaknya modis abissss. Apa aja yang ia pakai selalu cocok. Dan satu lagi sifat yang paling saya suka dari Ginot, loyal sama orang-orangnya yang ia sayangi. Apalagi kalau si cantik ini sedang bawa banyak makanan. Hahaha.

Ketujuh ada Dinar Tiara Asih atau Inay. Cantik, polos, pintar, dan saredeuk. Suka nggak paham sama polosnya Inay itu. Kadang kalau lagi ngobrol 'alirannya' itu suka nggak sampai ke Inay, mesti pake jenset dulu. Hahaha. Ciri khas Inay itu, mirip radio berjalan. Apa aja lagunya beliau ini pasti tau liriknya atau paling nggak judulnya. Jadi kalau ngajak Inay ke BD Melody pasti peserta yang lain kalah. Dan Inay itu sering saredeuk. Kalau jalan sering nabrak apapun di depannya. Kalau habis nabrak pasti langsung bersuara "Aduh maapin Inay" (Dengan wajah penuh penyesalan). Dan yang paling saya suka dari Inay itu suara ketawanya, renyah banget. Emeeshh.

Kedelapan ada Desi Wulandari atau Ndes. Selama di posko, Ndes ini kaya ratunya tidur dan ratunya gelar kasur. Hahaha. Tapi jangan coba-coba setengah hari terus-terusan bersamanya. Pasti sedikitnya satu sifat atau kebiasaan orang lain bisa beliau idetifikasi. Orangnya sangat cerdas untuk mengidentifikasi sikap dan sifat orang. Bahkan, perasaan orang terhadap orang lain. Mungkin horor, tapi salah satu sifat Ndes ini membantu saya untuk mengetahui sesuatu hal. Ciri khasnya Ndes kalau di posko setiap ada lagunya Roar Katy Perry "Aduh bentar ya Mas Pian telepon" Hahaha.

Kesembilan ada Umar Wijaksono atau Aki. Kenapa beliau ini kami panggil Aki? Karena sifatnya memang mirip aki-aki. Suka marah-marah sambil jalan dan menggerutu. Saat di posko, kami tidak pernah memakai alarm untuk bangun pagi. Karena setiap pagi Aki selalu membangunkan kami dengan omelannya dan teriakannya. Hahaha, sangat membantu saya akui. Tetapi sebenarnya Aki ini orangnya kocak. Sebelas dua belas dengan Ade. Selain dalam hal melawak, Aki pun menjadi partner Ade dalam banyak hal. Misalnya, jemput Bu Kades, beli logistik ke kota (Sumedang), benerin air kalau tersumbat, dsb.

Kesepuluh ada Yudi Sudirwan atau Ayudi. Beliau ini orang yang paling sering (itikaf) di masjid dekat posko, tetap main dengan anak-anak sekitar posko saat anggota lain lelah. Dan beliau ini, satu-satunya anggota yang terlibat cinlok dengan Irema setempat. Hahaha.

Seperti itulah kesepuluh manusia langka yang sekarang menjadi bagian dari hidup saya. Salah satunya malahan akan menjadi bagian dari masa depan saya, Amiiin Ya Allah. Hahaha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar