'Bout Maliq & D'Essentials: Kapok Ikutan Pensi SMA
Saya kali ini akan bercerita tentang pengorbanan. Pengorbanan apa? Pengorbanan demi nonton Maliq & D'Essentials. Ini adalah salah satu cerita yang sangat berkesan dan bikin kami (saya dan dua temen saya) kapok ikutan acara pensi yang dihelat anak SMA.
Gini ceritanya....
Terus dimana bagian pengorbanannya?
Setelah kami lepas dari area pengecekan tiket, kami lanjut mencari-cari pintu masuk. Ya, karena tempatnya berupa Gor indoor tentu saja banyak pintu masuknya kan. Setelah kami menemukan pintu masuk Pensi, tas kami digeledah lagi. Air mineral yang telah dihilangkan labelnya disita. Saya bertanya-tanya, ini maksudnya apa? Kalau memang dari awal tidak boleh membawa air mineral kemasan, mengapa tidak dari awal saja, yaitu di tempat pengecekan tiket dilakukan penyitaan. "Asa mubazir waktu". Oke, karena sangat bersemangatnya kami, hal "mubazir" tersebut tidak kami perdebatkan. Tapi, yang saya tidak habis pikir sampai dompet pun diperiksa. Menurut saya dompet adalah area pribadi yang tidak semua orang dapat melihatnya. Teman saja kadang meminta izin dulu untuk melihat isi dompet kita. Itu teman loh, notabene orang yang kita kenal. Ini malah orang yang gak dikenal buka-buka dompet orang lain sembarangan. Yang membuat saya dan dua teman saya geram adalah barang yang notaben tidak membahayakan orang banyak, barang yang tidak akan bikin Pensi kalian bala, dan barang yang tidak ada hubungannya dengan keamanan konser, ikut disita. Mau tahu apa saja? Benda-benda tersebut adalah, lipstik, batu batrai, dan seperangkat alat pembersih wajah. Oh iya yang konyolnya karena salah satu teman saya itu akan menginap, pasti jugalah dia membawa alat mandi. And you know sikat gigi pun hampir mereka sita. Astaga, Pensi macam apa ini?
Saya dan dua teman saya tidak habis pikir. Kesal sudah pasti. Mau marah, kita mikir waras. Kalau marah-marah mereka banyak masanya, Kami? hanya bertiga. Jelas kalah telak. Sepanjang Pensi kami hanya kesal sambil membuat gurauan sinis tentang peristiwa ini. Oke, karena waktu masih panjang sebelum Maliq tampil, kami berusaha melupakan kejadian menyebalkan nan alay itu dengan bercanda, foto-foto, dan online di handphone masing-masing. Kami melakukan hal itu karena beberapa band yang tampil sebelum Maliq tidak kami kenal, hahaha. Ya, kami pure datang ke Pensi ini hanya untuk nonton Maliq.
Malam semakin larut, hisapan-hisapan maut dari mulut kami pun mulai menghinggapi. Akhirnya, setelah ditunggu beberapa jam dan dengan pengorbanan yang membuat kedua alis dari kami mengernyit, setelah urat-urat di kening kami hampir terlihat kepermukaan kulit, Maliq & D'Essentials pun tampil...
Ya, betapa senangnya kami, bernyanyi-nyanyi bersama dengan penonton Pensi yang lainnya, yang mungkin punya masalah sama seperti kami. Ya, yang penting pengorbanan kami semua tidak sia-sia karena kami akhirnya dapat menikmati alunan nada-nada khas dari Maliq & D'Essentials yang dipadu dengan suara khas Angga, dan permainan gitar dari Lale.
Gini nih performing Maliq & D'Essentials di Gor C-Tra Bandung kala itu....
Lale
|
Terlepas dari acara sita-menyita yang lebay nan alay, terlebih ternyata barang yang disita tidak dapat dikembalikan, semua tertutupi oleh penampilan Angga dkk. yang tidak pernah mengecewakan. Your the best, guys!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar