Opini: Seekstrem Apa Kenakalan Remaja di Indonesia?
Kenakalan
remaja di Indonesia sangat beragam, mulai hal yang tergolong sepele, seperti jahil
degan teman, membolos sekolah atau mengoda teman lawan jenisnya. Kenakalan
semacam itu mungkin masih dapat ditolerir, selama tidak menjurus pada hal
kriminal. Namun, untuk beberapa jenis kenakalan lainnya dapat digolongkan pada
kenakalan remaja yang ekstrim, seperti tawuan pelajar, pecandu narkoba, seks
bebas, pembunuhan, dan masih banyak lagi.
Mungkin
kita beranggapan bahwa kenakalan remaja hanya terjadi di kota-kota besar besar
dengan masyarakat yang heterogen. Tetapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya
benar kenakalan remaja juga dapat terjadi di daerah pinggiran kota bahkan
pedeasaan. Seks bebas merupakan contoh dari kenakalan remaja yang dapat terjadi
di daerah manapun. Di Cianjur misalnya penelitian pada tahun 2007 menyatakan
bahwa terdapat 42,3% pelajar perempuan yang telah melakukan hubungan seks pra
nikah. Hal ini juga sangat memprihatinkan mengingat kota Cianjur dikenal dengan
Gerbang Marhamah (Gerakan Pembangunan Masyarakat Barakhlakul Karimah). Dalam
artian Cianjur sebagai kota agamis namun sangat miris karena hampir setengah dari
remaja perempuan di sana telah melakukan hubugan seks pra nikah yang
jelas-jelas di tentang oleh agama. Untuk kota-kota besar di Indonesia mungkin
perilaku seks pra nikah sudah di anggap lazim. Kepala
Perwakilan BKKBN Kaltim pada sebuah acara talk
show di Samarinda pada tahun 2007 mengemukakan bahwa berdasarkan survey yang pernah dilakukan, remaja atau
mahasiswa yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah untuk
Surabaya mencapai 54%, disusul oleh wilayah Jabotabek 52%, Bandung 47%, dan
Medan 42%.
Contoh lain dari kenakalan remaja yang menyimpang adalah
bunuh
diri. Bunuh diri adalah salah satu contoh kenakalan remaja non kriminal yang lagi-lagi
tidak memandang kompleks atau tidaknya suatu lingkungan. Bunuh diri merupakan
tindakan yang murni muncul dari dalam diri dan dapat terlintas dalam diri siapa
saja. Umumnya mereka yang merasa mengalami kekecewaan yang sangat besar dan
mereka yang mengalami keputus asaan yang akut. Bunuh diri dapat disebabkan oleh
faktor yang sepele termasuk dikalangan remaja, seperti putus cinta, dimarahi
orang tua, kethuan mencontek, atau bahkan hanya karena tidak mau pergi sekolah.
Bunuh diri pada remaja pun disebabkan oleh faktor psikologis yang masih kurang
stabil. Menurut saya bunuh diri adalah jenis kenakalan remaja yang unik, karena
kenakalan jenis ini umumnya menjangkit mereka yang berperangai pendiam. Karena
pada umumnya mereka yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang tidak tahu
harus berkeluh kesah kepada siapa dan terkesan menutup diri dari orang lain.
Hal tersebutlah yang membuat mereka merasa bahwa masalah yang mereka hadapi
begitu besar karena mereka merasa sendiri.
Menurut
saya, seks bebas dan bunuh diri adalah kenakalan remaja yang bersifat
universal, yaitu dapat terjadi dimana saja. Tidak memandang daerah tersebut
kota besar atau daerah pedesaan. Selain itu, kenakalan remaja lainnya yang
menurut saya ekstrim adalah pecandu obat-obatan terlarang. Pecandu atau pemakai
obat-obat terlarang umumnya adalah mereka yang merasa ingin mencoba hal baru.
Mencoba hal baru merupakan karakter setiap remaja, tinggal bagaimana mereka
menyikapi dan menilai bahwa hal baru tersebut adalah hal yang positif atau
negatif. Selain karena karakter tersebut, pecandu obat-obatan terlarang pun
umumnya adalah mereka yang terkena bujuk rayu teman atau bahkan karena
ikut-ikutan teman.
Namun,
garis besar dari penyebab berbagai kenakalan-kenakalan remaja baik di indonesia
maupun di dunia, adalah sebagai berikut:
1.
Kehidupan
Keluarga
Keluarga adalah salah
satu pilar penting yang mempunyai andil dalam membentuk karakter seorang
individu. Jika seorang anak berkembang dalam lingkungan keluarga yang tidak
sehat maka virus-virus kenakalan remaja akan mudah menjakiti mereka. Selayaknya
bangunan bila salah satu pilar pentingnya rapuh atau telah rusak maka cepat
atau lambat bangunan tersebut akan ambruk. Keluarga adalah tempat seorang anak
di didik dan ditanamkan nilai moral dan agama oleh orang tuanya. Karena pada
umumnya kenakalan remaja adalah persoalan cukup atau tidaknya bekal moral dan
pendidikan agama pada diri seorang anak. Sebagian dari tindak kenakalan remaja
yang terjadi berakar dari lingkungan keluarga yang kurang sehat atau kurang
harmonis dan penanaman moral dan pendidikan agama yang masih kurang.
2.
Lingkungan
Seperti halnya
keluarga, lingkungan pun mempunyai andil cukup penting pada perkembangan
karekter seorang individu. Tidak sedikit pula seorang anak menjadi pemberontak
atau tidak dapat diatur akibat lingkungan mereka. Pergaulan dan teman sebaya
masuk kedalam faktor yang satu ini. Pergaulan dan pengaruh teman yang tidak
baik akan membentuk karakter seseorang yang sikapnya serupa dengan pembentuknya.
Sebagai contoh remaja yang menyandang status perokok atau pecandu obat-obatan
terlarang, umumnya mereka menjadi seperti itu karena lingkungan pergaulan dan pengaruh
teman untuk “coba-coba”. Karena kerakter umum remaja adalah ingin melakukan
sesuatu yang baru, bereksperimen, dan selalu merasa mereka mandiri tanpa orang
tua. Maka dengan sangat mudah pengaruh-pengaruh tidak baik tersebut masuk
kedalam konsep jati diri mereka.
3.
Kontrol
Diri yang Lemah
Selain dua
faktor yang telah saya paparkan tadi ada pula faktor lain yang notabene berasal
dari diri seorang remaja sendiri, yaitu kontrol diri yang lemah. Kebanyakan
dari remaja yang mempunyai permasalah dalam hal ini adalah mereka tidak dapat
membedakan mana perilaku yang dapat diterima dan mana perilaku yang tidak
pantas diterima atau dalam hal ini adalah nakal.
Ketiga
faktor penyebab kenakalan remaja di atas hanya sekelumit kecil dari yang sering
dijumpai di masyarakat. Dengan kompleksnya kenakalan remaja ini bukan berarti
kenakalan remaja tidak dapat dihindari atau dibendung. Kenakalan remaja
tersebut dapat dihindari dengan penanaman nilai moral dan nilai agama yang baik
oleh orang tua dan keluarga pada diri seorang remaja sejak mereka kecil. Selain
itu, berilah banyak pemahaman tentang nilai kehidupan dan perkenalkan dengan
efek-efek dari yang dapat ditimbulkan dari kenakalan remaja khususnya kenakalan
remaja yang sangat menyimpang. Kemudian, berilah pemahaman untuk pintar memilih
teman dan pintar memilih pergaulan sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang
tidak baik. Mungkin dengan hal-hal semacam itu, tingkat kenakalan remaja yang
sangat menyimpang dapat diminimalisir di Indonesia atau bahkan di dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar